Kamis, 09 Juli 2015

ARTIKEL TUGAS DAN MATERI PERKULIAHAN ARSITEKTUR DI SEMESTER 2

1.       KONSEP SPA2 GREEN BUILDING

Konsep ‘green architecture’ atau arsitektur hijau menjadi topik yang menarik saat ini, salah satunya karena kebutuhan untuk memberdayakan potensi site dan menghemat sumber daya alam akibat menipisnya sumber energi tak terbarukan. Berbagai pemikiran dan interpretasi arsitek bermunculuan secara berbeda-beda, yang masing-masing diakibatkan oleh persinggungan dengan kondisi profesi yang mereka hadapi. Green arsitektur ialah”sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. Konsep arsitektur ini lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki tingkat keselarasan yang tinggi antara strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas yang sangat baik. Green architecture dipercaya sebagai desain yang baik dan bertanggung jawab, dan diharapkan digunakan di masa kini dan masa yang akan datang.
Dalam jangka panjang, biaya lingkungan sama dengan biaya sosial, manfaat lingkungan sama juga dengan manfaat sosial. Persoalan energi dan lingkungan merupakan kepentingan profesional bagi arsitek yang sasarannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup.
2.Prinsip – prinsip pada green architecture
PRINSIP-PRINSIP GREEN ARCHITECTURE :
  1. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
  2. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
  3. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang /
    Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
  4. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
  5. Merespon  keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.
  6. Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan / Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.
2.       RESUME PERANCANGAN SPA 2

Saya merancang dengan sistem rumah yang setiap ruangannya hampir banyak bukaan dan saya modifikasi dengan bentuk bentuk yg ramah lingkungan seperti : Vertikal gardeen , Biopori , dan planel surya . Dan tugas UAS saya disuruh membuat Vila Denga Tagihan : Konsep Desain Sederhana, Site Plan / Denah, Tampak (minimal 2), Potongan , Prespektif Detail Arsitektur yang menaarik. dan hanya dikasih waktu 3 hari.

3.       KARYA KOMFIS






                                     


4.       RESUME TUGAS ARSITEKTUR PEMETAAN

Saya di semester 2 ini pemetaan arsitektur masih pakai dengan alat alat seadanya karena arsitektur harus bisa mengira-ngira berapa luas lahan dan kontur lahan saat didaerah lahan yang terpecil dan susah di akses. Selain itu arsitekur pemetaan  hanya memakai peralatan yang sederhana contohnya :  Ranting Pohon, Jari-Jari tangan yang bisa dipakai dan juga tidak lupa buku gambar sama pensil . Diperkuliahan Arsitektur Pemetaan juga mempelajari tentang PETA yang tampak yang memperlihatkan lahan dan flora fauna dari atas yang diperkira-kira . Masih banyak juga yang mempelajari tentang pemetaan.
Tugas Akhir Semester saya disuruh buat kontur lahan dan ukuran lahan deengan peralatan sederhana.

5.       RESUME SKSB 2
            
            Konsep Perancangan Struktur
Dalam merancang suatu bangunan, perlu diketahui perilaku dari struktur tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam memperhatikan perilaku struktur yang ditinjau adalah
– Setiap struktur memiliki respon yang berbeda terhadap beban yang bekerja padanya.
– Ditinjau dari segi geometri dari struktur respon struktur dapat bersifat linier dan non-linier.
– Ditinjau dari segi properti material dapat bersifat elastis dan inelastis.
– Respon struktur tergantung dari waktu, temperatur dan kondisi lingkungan.
– Respon dari struktur terhadap beban luar yang bekerja padanya dapat dilihat dari perilaku dari struktur.
– Dengan mengetahui perilaku struktur kita dapat memprediksi :
1.deformasi dari struktur akibat beban yang bekerja padanya.
2.moda keruntuhan.
3.kapasitas beban sebelum runtuh.
4.faktor keamanan yang tidak mengakibat-kan keruntuhan yang fatal.
Persyaratan Rancangan yang baik
1.Mampu memprediksi perilaku komponen dari struktur, hubungan elemen dan sistem struktur.
-Tahap planning, menentukan bentuk struktur yang akan diaplikasikan.
-Tahap analisis, menentukan model matematik berdasarkan aspek fisiknya.
-Tahap desain elemen, menentukan kekuatan material dan dimensi dari setiap komponen.
2.Dalam penentuan model matematik untuk analisis sangat tergantung dari berbagai asumsi tentang:
-model struktur: 3D atau 2D serta kondisi batas dari struktur.
-beban yang bekerja.
-properti material.
-stiffness / kekakuan.
-hubungan antar elemen/komponen struktur.
-besarnya lendutan yang diperbolehkan.
Dalam perancangan suatu bangunan, dapat menggunakan berbagai macam material. Secara garis besar material dibagi menjadi:
-Material yang getas / brittle:
seperti batu, gelas, beton dll.
-Material yang daktail / ductile :
seperti baja, aluminium.
Material beton
Keunggulan Beton:
-Bahan pembentuknya mudah didapat.
-Kekuatannya memadai (untuk tekan cenderung tinggi).
-Kekakuan yang baik.
-Tahan terhadap panas.
-Harga yang relatif ekonomis.
-Rendah perawatan
Kelemahan Beton:
-Kekuatan tarik yang rendah sehingga mudah retak akibat beban kerja.
-Perilaku yang getas (tidak daktail).
-Perilaku susut dan rangkak.
-Seringkali tidak kedap air sehingga dapat mengakibatkan kebocoran dan juga terkorosi terutama di lingkungan yang agresif.

6.       RESUME ARSITEKTUR VERNAKULAR

Apa itu arsitektur vernakular? Sejenis makanan? Bukan!
Kata vernakular berasal dari bahasa latin, vernaculus, yang berarti asli (native). Maka vernakular arsitektur diartikan sebagai arsitektur asli yang dibangun oleh masyarakat setempat.

Paul Oliver dalam bukunya Ensiklopedia Arsitektur Vernakular menjabarkan bahwa arsitektur vernakular konteks dengan lingkungan sumber daya setempat yang dibangun oleh suatu masyarakat dengan menggunakan teknologi sederhana untuk memenuhi kebutuhan karakteristik yang mengakomodasi nilai ekonomi dan tatanan budaya dari masyarakat tersebut.
Apa yang menarik dari arsitektur vernakular ini? Hmmm…Banyak…Dari arsitektur vernakular ini, kita bisa banyak belajar dari orang-orang terdahulu, yang sudah hidup jauh sebelum kita, bagaimana caranya menghadapi kondisi alam di Indonesia. Tau ga? (Mudah-mudahan tau…) Ternyata orang-orang yang hidup jauh sebelum kita, sangat cerdas, mereka belajar dari pengalaman, bagaimana membuat sebuah bangunan yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya, khususnya Indonesia. Nah, kenapa kita harus belajar jauh-jauh ke Eropa (perlu juga sih…sekedar menambah wawasan), sementara arsitektur yang sudah ada di Indonesia adalah jawaban bagaimana seharusnya arsitektur di Indonesia dibuat.
Beberapa hal yang kita pelajari di bangku sekolah, yang katanya hasil pemikiran arsitek-arsitek dunia, ternyata sudah dipelajari oleh nenek moyang kita sendiri. Perlu bukti? Sekali lagi saya katakan, NENEK MOYANG KITA CUKUP CERDAS! (Selain seorang pelaut tentunya..) Kita berpikir bagaimana membuat bangunan yang tahan gempa, ternyata nenek moyang kita sudah memikirkan itu. Pondasi bangunan yang tidak ditanam di dalam tanah, dan sistem sambungan yang fleksibel adalah salah satu cara mengatasi gempa. Sedangkan pada rumah Nias, ditambahkan sistem konstruksi dengan balok menyilang berbentuk V dan X untuk penahan gempa.
Arsitektur Vernakuler Nias dengan Sistem Konstruksi V
Arsitektur Vernakuler Nias dengan Sistem Konstruksi V
Arsitektur Vernakuler Nias dengan Sistem Konstruksi V
Arsitektur Vernakuler Nias dengan Sistem Konstruksi V
Hal lain yang membuat mata saya terbuka lebar-lebar adalah, penggunaan atap miring, mengangkat bangunan dari tanah, dan banyak lagi, adalah jawaban bagaimana seharusnya arsitektur di Indonesia didesain.
Nah dari sini muncul pertanyaan, haruskah kita tinggal di dalam rumah yang berbentuk seperti rumah nenek moyang kita? Tidak! Tapi kita bisa mengambil beberapa prinsip dari arsitektur vernakular yang ada di Indonesia, untuk diterjemahkan pada bangunan yang ada di Indonesia.
Kesimpulan
·          Perkembangan arsitektur vernakuler dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: kondisi alam, tatanan sosial, sistem becocok tanam, dan kosmologi
·           Dari keberagaman yang tercipta terdapat beberapa kesamaan dari bangunan vernakuler di Indonesia, yaitu:
a. tipe rumah panggung
Tipe Rumah Panggung Arsitektur Vernakular Indonesia
Tipe Rumah Panggung Arsitektur Vernakular Indonesia
Tipe Rumah Panggung Arsitektur Vernakular Indonesia
Tipe Rumah Panggung Arsitektur Vernakular Indonesia
b. tiang bangunan mempunyai alas batu
Penggunaan Pondasi Umpak Pada Arsitektur Vernakular Indonesia
Penggunaan Pondasi Umpak Pada Arsitektur Vernakular Indonesia
c. lantai bangunan didukung oleh tiang dan balok kayu yang saling mengikat
Tiang dan Balok Kayu yang Saling Mengikat
Tiang dan Balok Kayu yang Saling Mengikat
d. pemanjangan bubungan atap sering dengan sopi-sopi mencondong keluar
Pemanjangan Bubungan Atap dengan Sopi-Sopi Mencondong Keluar
Pemanjangan Bubungan Atap dengan Sopi-Sopi Mencondong Keluar
e. memiliki ornamen pada dinding penutup atap yang menyimbolkan status sosial kekuasaan dan karakteristik budaya
f. menggunakan bahan bangunan yang berada di dekat perkampungan, dan menggunakan konstruksi sederhana.
Penggunaan Material dan Konstruksi Sederhana yang Terdapat di Sekitar Perkampungan
Penggunaan Material dan Konstruksi Sederhana yang Terdapat di Sekitar Perkampungan
g. Anatomi bangunan vernakular di Indonesia sebagian besar menggunakan prinsip kepala, badan, dan kaki, atau atas, tengah dan bawah.

Anatomi Bangunan Vernakular










Anatomi Bangunan Vernakular
h. Sebagian besar rumah vernakuler di Indonesia dihasilkan dari pengalaman, pemikiran, dan    kosmologi

DOWNLOAD DENAH LANTAI 1 TUGAS KOMFIS PERTAMA

Green building atau sustainable building / bangunan berkelanjutan, ada yang menyebutkan sebagai eco-homes/ bangunan yang berwawasan lingkungan. Ada berbagai pendapat tentang apa yang bisa digolongkan sebagai green building, pada umumnya setuju bahwa green building adalah yang strukturnya diletakkan, dirancang, dibangun, direnovasi dan dioperasikan untuk panduan hemat energi dan memberi dampak positif bagi lingkungan, dampak ekonomi dan sosial. Namun singkatnya menurut Brenda & Robert Vale, green building merupakan suatu pola pikir dalam arsitektur yang memperhatikan unsur-unsur alam yang terkandung di dalam suatu tapak untuk dapat digunakan (www.sustainablebuild.co.uk).
Gagasan konsep merupakan hal yang tidak dapat ditawar dalam merancang sebuah hunian apalagi tuntutan di jaman modern sekarang merupakan hal yang sangat bertentangan mengingat kriteria pada ketentuan lomba yang mengacu pada tema lomba yaitu desain rumah dengan menerapkan konsep green building
 
 link download dibawah ini:
 terimakasih
pampbudhi